2

SELAYANG PANDANG PERKEMBANGAN SENI LUKIS JAMBI

SELAYANG PANDANG PERKEMBANGAN SENI LUKIS JAMBI
Ditulis Oleh Herman
Monday, 10 August 2009
Periode Awal Kemerdekaan

Pada masa periode awal kemerdekaan, kegiatan seni lukis di daerah Jambi tidak terlihat secara rinci. Hal ini dapat disebabkan karena masih terjadinya gejolak situasi yang tidak menentu akibat perjuangan fisik menghadapi penjajah. Dalam sejarah era revolusi kemerdekaan di daerah Jambi dijelaskan bahwa pada tahun 1949 Belanda masih tetap berkuasa. Gencatan senjata dengan pihak Belanda baru terlaksana pada tanggal 11 Oktober 1949. Pada masa ini pun para seniman banyak terlibat konfrontasi dan memikul senjata untuk melawan penjajah.

Sekitar awal tahun 1950 muncul seorang seniman bernama Abdullah Wahab dengan nama panggilan Ya’i. Pada mulanya Ya’i hanyalah seorang tukang gambar dan pembuat poster, kemudian bersama-sama rekannya Rohadi, beliau mulai melukis pemandangan.

Awal tahun 1955 muncul lagi beberapa seniman, seperti MS. Hadi, Noor Saga, Doyok dan Sie Sun. Kegiatan mereka pada saat itu lebih banyak membuat poster dan menjadi tukang gambar berdasarkan pesanan. Lukisan-lukisan mereka tidak banyak ditemukan, sehingga sulit untuk dilacak keberadaannya sekarang. Pada tahun 1959, seniman daerah Jambi mulai merancang suatu kelompok seniman yang dipelopori oleh Letkol. Rd. Rahman, M. Muchtar yang saat itu selaku kepala kebudayaan Jambi, Rd. Suhur, Ahmad Zah dan Rd. Tayib Sabiman. Pada masa inilah seniman mulai bangkit dengan daya kreativitasnya. Mereka tidak lagi sekedar tukang gambar atau pembuat poster, tetapi telah mulai menuangkan gagasannya secara kreatif ke dalam kanvas.

Kepedulian masyarakat sudah kelihatan serta simpati untuk mengoleksi karya-karya mereka. Namun, sangat disayangkan karena karya-karya mereka pada periode ini tidak tahan lama akibat bahan yang yang tidak baik mutunya, karya-karya pada Periode Awal Kemerdekaan ini sulit ditemukan lagi. Kecuali karya mereka yang ada pada masa perkembangan berikutnya, itupun terbatas pada karya MS. Hadi, Noor Saga dan A. Haris.



Periode Pepeldad

Pepeldad singkatan dari Persatuan Pelukis Daerah Djambi, lahir pada awal tahun 1960. Diketuai oleh Rohadi dengan wakilnya MS. Hadi. Para seniman-seniman yang tergabung di dalam Pepeldad waktu itu cukup aktif. Kreativitas mereka ditandai dengan diselenggarakannya pameran bersama yang pertama kali. Pameran tersebut diselenggarakan berkat dukungan seorang pengusaha yang mensponsorinya. Gedung yang pertama kali digunakan adalah Gedung Nasional (Gedung BKOW, sekarang).

Para pelukis yang melaksanakan pameran pada saat itu adalah MS. Hadi, Noor Saga, Doyok, Abdullah Wahab dan Sie Sun. Misi kegiatan pameran ini adalah pelelangan karya, hasilnya digunakan untuk menunjang kelanjutan daya kreativitas seniman bersangkutan. Pada masa itu, peran serta pihak pemerintah untuk menunjang peningkatan dan pembinaan seniman belum begitu kelihatan. Sekitar tahun 1961, para seniman mendapat kepercayaan untuk membuat tugu di Taman Makam Pahlawan yang pelaksanaan pembangunan tersebut dikoordinir oleh Letkol. Rd. Rahman dan dikerjakan oleh MS. Hadi, Abdullah Wahab, Rohadi, Doyok dan Noor Saga.

Pada tahun 1962 muncul organisasi yang dinamakan Kader Pelukis Indonesia dan Sanggar Seruja. Kedua organisasi ini merupakan pembagian dari anggota Pepeldad yang lama ditambah dengan anggota baru.

Kader Pelukis Indonesia (KPI) dipelopori oleh Noor Saga, Ali Umar, Haris dan Simbolon. Sedangkan Seruja (Seni Rupa Jambi) dipelopori oleh MS. Hadi, Doyok dan Tukiran.



Periode Seruja

Pada awal awal tahun 1963, keberadaan Kader Pelukis Indonesia mulai surut. Perkembangan kegiatan seni lukis lebih banyak dilakukan kelompok Seruja yang diketuai oleh MS. Hadi. Pada tahun 1963, mereka mengadakan pameran di Singapura dengan misi kesenian Rangkayo Hitam.

Pada tahun 1971, MS. Hadi bersama sanggar Seruja mulai mendidik beberapa pelukis pemula, antara lain Suherman, Joko KR, Sumardi DS dan Junaidi. Kegiatan berpameranpun mulai sering dilakukan, tercatat beberapa kali para seniman mengadakan pameran lukisan, yaitu pada tahun 1973, 1976, 1977, 1978, 1979 dan 1980.

Pameran yang dilakukan pada tahun 1979 mencatat sebuah sejarah baru, Pada tahun ini tema lukisan tidak lagi terpaku pada pemandangan, buah-buahan dan binatang yang realis, tetapi sudah mulai menghadirkan perpaduan baru yang mengarah pada gaya modern art.

Pada tahun 1980, perkembangan semi lukis semakin menyeruak, para pelukis angkatan muda memperlihatkan karya-karya kreatif mereka. Suherman muncul dengan ekspresinya, Sumardi DS dengan gaya kubis, Fauzi Z dengan gaya impresif, Sabri Jamal dengan gaya semi figurnya.

Pada pameran inilah nama Firman yang kini dikenal sebagai grafikus handal Indonesia mulai tampil ke depan.



Periode Pembaharuan

Tahun 1982, BBKNI kotamadya Jambi mempelopori pelaksanaan pameran bersama. Pameran ini menandai kiprah seorang pendatang baru dalam seni lukis Jambi, Ja’far Rassuh.

Catatan menarik dalam pameran yang diadakan tahun 1982 ini adalah munculnya berbagai macam corak gaya lukisan. Noor Saga, Tukiran, Sunaryo dan Junaidi muncul dengan gaya dekoratif, Ja’far Rassuh dan Suherman dengan gaya ekspresif, Fauzi Z dengan gaya Impresif, sedangkan Sumardi DS tampil dengan karya patung dan sketsanya. Agus Hadi dengan karya patung dan lukisan realisnya dan beberapa pelukis lainnya seperti Dadang, Nanang Hadi, Suhojo, Joko KR dan M. Pakpahan tampil dengan gaya yang berbeda pula.

Akhir tahun 1982, pameran bersama kembali dilakukan. A. Rosyad, seorang pelukis otodidak menjadi pendatang baru dengan gaya khasnya yang mengarah pada surealis dalam karya kaligrafi.

Tahun 1983, dua pelukis muda melakukan pameran di Gedung Wanita. Firman dan Suherman tampil dengan gayanya masing-masing. Suherman dengan lukisan cat minyak dan lukisan hitam putih yang bergaya ekspresi, sedangkan Firman tampil dengan gaya realis, potret wajah serta beberapa desain grafis.

Pada tahun 1984 ditandai dengan berdirinya sanggar Tanah Pilih Jambi yang dimotori oleh Ja’far Rassuh, Fauzi Z, Sumardi DS dan Rd. Rizal.

Tahun 1985, atas gagasan beberapa perupa Jambi dibentuk Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Jambi dalam upaya pengembangan kaderisasi. Sementara itu, hingga tahun 1988 bermunculan sanggar-sanggar seni lukis lainnya, yakni Prapanca yang dimotori oleh Suherman, Mayang Mengurai oleh Thomas Heru Sudratat, Adyanari oleh Heri dan Agustina dan Merah Putih oleh Arifin Akhmad dan Anik Arifin.

Dalam memeriahkan hari jadi ke – 32 Provinsi Jambi pada tahun 1989, sebanyak 27 orang pelukis memamerkan karyanya di Gedung Wanita bekerja sama dengan Kanwil Depdikbud Jambi. Di samping kegiatan pameran, juga dilaksanakan diskusi seni lukis bersama Ja’far Rassuh dan Suherman yang menghasilkan wacana dibentuknya wadah baru bagi perupa Jambi.

Tahun 1990, kembali dalam rangka memeriahkan hari jadi ke – 33 Provinsi Jambi, seniman lukis bersama Kanwil Depdikbud Provinsi Jambi melakukan pameran di Gedung Olah Seni (Taman Budaya Jambi, sekarang). Pameran ini juga diisi dengan diskusi yang membahas karya-karya yang dipamerkan. Tampil sebagai pembicara waktu itu adalah Ali Umar, Ja’far Rassuh, Fauzi Z, Maman MS dan Rapuan Kamal yang selanjutnya diadakan pertemuan khusus untuk merumuskan pembentukan wadah senirupawan Jambi.

Pada tanggal 16 Februari 1990 di Gedung SMSR Jambi, diadakan pertemuan yang menghasilkan kesepakatan terbentuknya suatu wadah yang diberi nama Himpunan Seni Rupawan Indonesia Jambi (HSRIJ) dengan susunan kepnegurusan yang disepakati melalui musyawarah ditunjuk Ja’far Rassuh sebagai Ketua Umum dan Maman Suherman sebagai Sekretaris Umum.

Program kegiatan HSRIJ pada waktu itu dititikberatkan pada pembinaan organisasi dan para anggota serta peningkatan apresiasi, pembinaan dan pengembangan kegiatan kesenirupaan di daerah Jambi.

HSRIJ, benar-benar sangat memacu kreativitas para perupa Jambi, setidak setiap tahun selalu dilaksanakan kegiatan pameran bersama. Beberapa karya pelukis terkemuka Indonesia seperti Abbas Alibasyah, AJ. Pirous, Ahmad Sadali, Bagong Kusudiardjo, Danarto, Irsam, Kusnadi dan Popo Iskandar pernah mereka dampingi dalam ajang pameran bersama.

Pada suatu waktu, Kusnadi sekalu pengamat dan kritikus Seni Rupa Indonesia menyatakan bahwa karya-karya yang ditampilkan para pelukis Jambi cukup menarik dan mengejutkan.

Kiprah HSRIJ yang monumental adalah memprakarsai Pameran Lukisan dan Dialog Perupa Se-Sumatera (PLDPS) yang digelar pertama kali pada tanggal 9 s.d 14 Oktober 1993 di Jambi. Kegiatan yang membawa dampak positif dalam perkembangan seni lukis Sumatera dan khususnya Jambi.

Pada saat ini, disamping kegiatan bersama atau perorangan, beberapa pelukis Jambi kerap mengikuti berbagai kegiatan pameran baik di tingkat regional, nasional dan bahkan bertaraf internasional.

Tantangan ke depan bagi perupa Jambi adalah lebih dapat menyikapi perkembangan situasi, disamping menumbuhkan kaderisasi dengan tetap memperhatikan kualitas karya.

sumber: tamanbudayajambi.com

3

Route Jambi-Padang Jambi-Pekanbaru


Route Jambi-Padang Jambi-Pekanbaru

0

Jembatan Batanghari 2 Jambi yg penyelasian ny akhir tahun 2009.



Jembatan Batanghari 2 Jambi yg penyelasian ny akhir tahun 2009.

Direncanakan akan diresmikan presiden SBY.

0

Jambi Tertinggi di Pulau Sumatera

Jambi Tertinggi di Pulau Sumatera
Selasa, 17 Februari 2009 | 01:12 WIB

Jambi, Kompas - Meski sempat melewati masa krisis ekonomi pada triwulan keempat tahun 2008, Jambi masih memperoleh pertumbuhan ekonomi yang positif. Pertumbuhannya sepanjang tahun lalu bahkan tertinggi di antara semua provinsi di Sumatera.

Indikator pertumbuhan ekonomi Jambi melalui produk domestik regional bruto pada 2008 mencapai 7,16 persen dibandingkan tahun 2007 dan di atas pertumbuhan rata-rata di Sumatera yang mencapai 4,65 persen. Peningkatan ini didukung oleh semua sektor dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan sebesar 23,88 persen.

”Pertumbuhan ekonomi Jambi tetap positif walau melalui krisis menjelang akhir tahun lalu,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi Dyan Pramono Effendi dalam jumpa pers di Jambi, Senin (16/2).

Pada triwulan keempat, saat krisis terjadi, ada enam sektor yang mengalami pertumbuhan tetap positif, yaitu pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan; listrik gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; dan jasa-jasa. Sedangkan tiga sektor lainnya mengalami pertumbuhan yang negatif, yaitu pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; serta keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan.

Pertumbuhan negatif pada industri pengolahan diduga didorong terjadinya penurunan minat beli dunia yang mengakibatkan ekspor anjlok. Sektor keuangan, yang sempat mengalami pertumbuhan tinggi pada tiga triwulan sebelumnya, juga mengalami negatif diduga akibat krisis.

Jatuhnya harga sawit dan karet membuat banyak petani tak mampu membayar bunga kredit ke bank. Kalangan eksportir tak mampu membayar bunga pinjaman. Minat terhadap usaha persewaan dan jasa perusahaan diduga juga menurun. (ITA)
__________________

0

Jadwal Penerbangan di Jambi Terus Bertambah

Jadwal Penerbangan di Jambi Terus Bertambah


JAMBI – Masyarakat Jambi atau masyarakat luar yang punya kepentingan di Jambi kini boleh berbahagia, semakin lancarnya transportasi udara telah membuat semua bisa semakin nyaman melakukan perjalanan, mengingat jadwal flight schedule atau penerbangan dari dan ke Jambi terus bertambah.

Bulan Desember tahun ini, Maskapai Penerbangan yang beroperasi di Jambi, akan menambah jadwal penerbangannya. Dari empat Airline yang menerbangi rute Jakarta yaitu Batavia Air, Sriwijaya Air, Lion Air dan Mandala Airlines, dua diantaranya yakni Mandala Airlines dan Lion Air, telah dan akan menambah jadwal penerbangannya dengan rute Jambi ke Jakarta pulang pergi.

Keterangan dari Ketua DPD ASITA Jambi, M Ali Rachman Siwoon SH, mengatakan, sejak tanggal 5 Desember 2008 yang baru lalu, Mandala Airlines telah menambah satu kali penerbangannya lagi ke Jakarta sehingga menjadi dua kali, dengan jadwal Jakarta-Jambi jam 14:20 WIB, Jambi-Jakarta 16:20 WIB.

Sedangkan Lion Air juga akan menambah jadwal penerbangannya terhitung mulai tanggal 23 Desember 2008 yang akan datang, penambahan frekwensi penerbangan tersebut, dengan jadwal Jakarta-Jambi Jam 13:15 WIB, Jambi-Jakarta pada jam 14:55 WIB, sedangkan dua penerbangannya yang sudah ada berubah jadwal yang pertama menjadi Jakarta-Jambi 06:45 WIB, Jambi-Jakarta Jam 08:25 WIB, lebih pagi dari penerbangan sebelumnya dan menjadi penerbangan yang pertama (First Flight) dari dan ke Jambi, sedangkan yang ke tiga Jakarta-Jambi jam 16:40 WIB, Jambi-Jakarta jam 18:30 WIB merupakan penerbangan terakhir (Last Flight) dari dan ke Jambi.

“Akhir tahun ini, penerbangan dari Jakarta ke Jambi pergi - pulang, akan menjadi sembilan penerbangan pada setiap harinya, ditambah penerbangan lainnya ke Batam,” terangnya. Dengan meningkatnya jumlah penerbangan ke Jambi, berarti masyarakat Jambi khususnya pengguna jasa angkutan udara, akan semakin mudah dalam mendapatkan dan menggunakan transportasi udara, selain itu harga tiket murah akan bertambah jumlahnya.

Kondisi ini tentunya menguntungkan masyarakat secara umum, mengingat masyarakat dari lapisan bawah pun tetap bisa naik pesawat. Sebagaimana kita ketahui, saat ini angkutan udara telah menjadi kebutuhan dari semua lapisan masyarakat, karena berbagai keperluan yang membutuhkan transportasi yang lebih cepat dan efisien dalam waktu. Memang penerbangan dari Jambi masih berorientasi ke Jakarta, belum menambah tujuan ke kota lain, namun demikian tetap dapat memberikan kemudahan, diantaranya bertambahnya pilihan yang dapat meneruskan penerbangan ke kota lain (Connecting Flight) dengan waktu keberangkatan yang lebih awal/pagi, maupun memilih waktu yang paling akhir.

“Bisnis Penerbangan di Indonesia terus berkembang dan membuat terobosan baru, salah satunya teleh sanggup membeli atau menyewa pesawat-pesawat generasi baru (Brand New), sehingga akan menopang ketepatan waktu (On time Performance) dan kepastian berangkat (Actual Time Departure),” lanjut Siwoon. Meskipun penambahan frekwensi penerbangan dari dan ke Jambi terjadi pada bulan Desember tahun ini, namun bukan berarti hanya untuk saat ramai saja, akan tetapi akan menjadi penerbangan tetap.

“Hal ini sesuai konfirmasi yang kami terima dari masing-masing Airline. Dengan kondisi seperti ini, masyarakat disarankan supaya membeli tiket keberangkatan dengan cara datang ke kantor-kantor Agen Perjalanan resmi untuk menjamin harga dan kepastian nama yang tertera pada tiket, hindari membeli di Bandara, karena dikhawatirkan terkena praktik percaloan,” lanjutnya.

0

APBD Provinsi Jambi 2009 Sebesar Rp1,721 Triliun

APBD Provinsi Jambi 2009 Sebesar Rp1,721 Triliun

Jambi, Pelita

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi menetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi 2009 sebesar Rp1,721 triliun atau meningkat 20,4 persen dari anggaran 2008 sebesar Rp1,429 triliun.

Keputusan ini ditetapkan dalam Rapat Paripurna yang dipimpin langsung Ketua Dewan Zoerman Manap, dihadiri 35 anggota dewan, Gubernur Jambi, H Zulkifli Nurdin dan pejabat lainnya, berlangsung di gedung DPRD Provinsi Jambi, 3 Desember 2008.

Dalam Rapat Paripurna tersebut, Panitia Anggaran melalui juru bicaranya Ari Adrino menyatakan RAPBD Tahun 2009 ditetapkan Rp1,721 triliun, setelah mendengar pendapat akhir dari tujuh fraksi di DPRD Provinsi Jambi, masing-masing melalui juru bicaranya, yang menyampaikan dapat menerima dan menyetujui Ranperda APBD Tahun 2009 tersebut, walaupun terdapat beberapa catatan dan imbauan terhadap para SKPD-SKPD.
Misalnya, anggaran terbesar yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp386,046 miliar yang dikelola Dinas Permukiman dan Sarana Wilayah (Kimpraswil) setempat agar memperketat pengawasannya menghindari tingginya kebocoran dana.

Demikian juga anggaran pendidikan sebesar Rp305,587 miliar bukan hanya sekedar memenuhi kesejahteraan guru dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), tetapi lebih dari itu, yaitu tanggungjawab moral pengelola anggaran, khususnya kepada Kepala Dinas Pendidikan setempat.
Yang paling penting Diknas harus mengalokasikan anggaran tepat sasaran. Hindari kebocoran agar segala kekurangan pendi dikan kita bisa diperbaiki secara bertahap, kata Ketua Fraksi Peduli Bangsa, Haris Fadilla dalam tanggapan akhir fraksinya.
Sedangkan terkait masalah alokasi pembangunan infrastruktur disoroti bahwa selama ini kurang terkontrol pihak konsultan pengawas, termasuk DPRD, menyebabkan banyak pekerjaan infrastruktur di daerah ini tidak selesai tepat waktu.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Fraksi Kebangkitan Reformasi, Mahmud Ishak, yang menyatakan anggaran pendidikan Jambi yang cukup besar atau hampir mencapai 20 persen sesuai amanat UUD 1945, diharapkan bisa mensejahterakan guru dengan memberikan insentif setiap bulan kepada guru negeri dan swasta.
Kami juga meminta pemberian insentif guru jangan dibeda-bedakan antara yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan guru honorer swasta. Tugas mereka itu sama, bahkan guru swasta itu lebih teruji dibanding guru yang sudah PNS, katanya.
Gubernur akui kurang pengawasan
Menanggapi kritikan dan saran dari Dewan, Gubernur mengakui masih kurangnya pengawasan terhadap alokasi anggaran yang dikelola Satuan-satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Saya menyadari itu, kritikan dewan saya maklumi, sebab staf-staf saya selama ini kurang banyak memberi informasi, sehingga ada yang tersumbat antara eksekutif dan legislatif, katanya.
Kalau masalah jalan, disana sini terdapat kerusakan (ber lobang) itu semua dikarenakan oleh mobil jenis Fuso yang mengangkut/muatannya melebihi ketentuan, sehingga jalan tersebut cepat rusak, untuk itu, pihaknya mengajak anggota DPRD untuk bersama-sama turun ke jalan, agar dapat melihat langsung apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Raperda
Selanjutnya Gubernur dalam sambutannya menyampaikan usulan empat Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda), yakni; Ranperda tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; Ranperda Pengelolaan Barang Milik Daerah; Ranperda Retribusi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi; dan Ranperda Retribusi Laboratorium Uji Mutu Kontribusi pada Balai Pengujian Dinas Pekerjaan Umum (DPU).
Dijelaskan Gubernur, Ranperda Pengelolaan Keuangan Daerah yang diusulkan ini merupakan pengganti dari Peraturan Daerah Propinsi Jambi Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah, hal ini guna penyesuaian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

0

Usung Konsep Spanyol, Royal Garden Resort Hadir di Jambi

Usung Konsep Spanyol, Royal Garden Resort Hadir di Jambi

JAMBI - Anda yang ingin menikmati suasana nyaman, asri jauh dari hiruk pikuk perkotaan namun tetap dalam jarak tempuh yang singkat dari Kota Jambi, kini bisa Anda temukan di Royal Garden Resort. Hotel berbintang ini berada di Jalan Ir Marsa Surya Dharma Nomor 99 tepatnya di daerah paal 10.

Kemarin (27/11) merupakan Grand Opening Royal Garden Resort, dihadiri oleh 250 undangan, Acara berlangsung sukses dan meriah, semua para undangan diperkenalkan dengan suasana dan fasilitas Royal Garden Resort. Semua undangan yang hadir dipersilahkan untuk melihat-lihat suasana Royal Garden Resort. Undangan juga disajikan hidangan makan malam dan snack, undangan pun dihibur oleh musik membuat suasana lebih akrab dana penuh kekeluargaan.

Abdullah, Manager Royal Garden Resort mengatakan konsep yang dihadirkan adalah konsep Spanyol dengan beragam fasilitas yang bisa dinikmati. Tepat sekali bagi yang ingin bersantai bersama kerabat, anak-anak, rekan kerja dan lainnya. Karena sedikit jauh dari kota tentunya jauh dari keramaian, udara pun masih segar.

Dikatakannya lagi, pemberian nama Royal Garden Resort karena di antara kamar dengan kamar yang lain ada tamannya. Jumlah kamar yang ditawarkan sekitar 65 kamar dengan bangunan yang mediterania (klasik) dan minimalis. Fasilitas yang ditawarkan diantaranya kamar yang terdiri dari superior, suite dan standar.

Khusus di kamar superior tersedia kamar tidur yang berjumlah 1 ruangan dan 2 ruangan, ruangan karoke, ruang makan dan kamar mandi yang luas dan lengkap dan tempat parkir kendaraan. Selanjutnya fasilitas kolam renang yang berada ditengah-tengah lokasi Royal Garden Resort, fasilitas spa dan sauna, fitness, café, karoke, ball room yang bisa digunakan untuk pernikahan, meeting dan sebagainya. “Menu yang disediakan bervariasi mulai dari masakan Jepang, Itali, Eropa yang jelas semuanya ada dan menu-menu special lainnya juga tersedia,” katanya.

Dia menuturkan diharapakan dengan hadirnya Royal Garden Resort di Jambi dunia pariwisata di Jambi bisa semakin berkembang, masyarakat pun memiliki banyak alternatif untuk mengadakan kegiatan-kegiatan terutama untuk bersantai.

Suasana di Royal Garden Resort benar-benar beda dari yang lainnya, suasana seperti di rumah sendri dengan nuansa spanyol ditunjang lagi jauh dari keramaian. Penasaran ?

0

Kinerja Perekonomi Jambi Naik 2,8 Persen

Kinerja Perekonomi Jambi Naik 2,8 Persen


JAMBI - Perekonomian Provinsi Jambi yang diukur berdasarkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga berlaku pada triwulan III (bulan Juli hingga Agustus) tahun 2008 mencapai Rp 9.606,98 milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 pada triwulan III tahun 2008 adalah RP 3.902,33 milyar.

Kinerja perekonomian Provinsi Jambi yang digambarkan dengan perkembangan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 pada triwulan III tahun 2008 dibanding triwulan II tahun 2008 meningkat sebesar 2,8 persen. Peningkatan ini didukung oleh semua sector ekonomi kecuali sector pertambangan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pertanian sebesar 3,9 persen yang kemudian diikuti oleh sektor keuangan, persewaaan dan jasa perusahaan sebesar 3,5 persen. Pertumbuhan terkecil terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar minus 0,1 persen.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Dyan Pramono Effendi, SE,ME. “Adapun sumber pertumbuhan utama PDRB pada triwulan III 2008 ini adalah sector pertanian yaitu sebesar 1,2 persen, sector perdagangan hotel dan restoran sebesar 0,7 persen dan sector industri pengolahan sebesar 0,4 persen,” katanya.

Dia menuturkan sebesar 64,3 persen PDRB triwulan III ini masih digunakan untuk konsumsi rumah tangga sebesar 6.173,74 milyar. Angka ini sedikit lebih rendah dari triwulan II 2008 yang sebesar 64,5 persen. Komponen penggunaan lainnya meliputi pengeluaran untuk konsumsi pemerintah sebesar 1.616,60 milyar, konsumsi lembaga nirlaba sebesar 43,96 milyar, pembentukan modal tetap bruto sebesar 1.550,86 milyar, perubahan stok sebesar 241,78 milyar dan ekspor sebesar 4.604,30 milyar dan impor sebesar 4.624,25 milyar.

Dikatakannya lagi dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y) secara umum pada triwulan III tahun 2008 semua komponen penggunaan menunjukkan peningkatan. Pertumbuhan total year on year adalah 8,6 persen.

0

Bangun Pelabuhan Muarasabak

Bangun Pelabuhan Muarasabak

JAKARTA - Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin (ZN), Jumat (14/11) mendatangi kantor pelabuhan Indonesia II.

Kedatangan bang Zul –panggilan akrab Zulkifli Nurdin- ini adalah untuk meminta PT Pelindo II mempercepat pembangunan pelabuhan Muarasabak di Kabupaten Tanjungjabung Timur.

‘’Kita berharap Pelindo dapat secepatnya membangun pelabuhan Muarasabak. Itu demi kemajuan ekonomi di Provinsi Jambi,’’ungkapnya.

Kedatangan Bang Zul ke PT Pelindo II ini tidak sendiri. Bupati Tanjungjabung Timur, Abdullah Hich, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Wahab Hasyab, anggota DPRD Provinsi Jambi, Edy Haryanto, Kadis Kimpraswil Provinsi Jambi, Nino Guritno dan Kadis PU Tanjungjabung Timur, Isroni.

Menurut Bang Zul, desakkan pembangunan pelabuhan Muarasabak ini tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat Jambi pada umumnya. Terlebih lagi pasokkan BBM dari Palembang yang menggunakan angkutan air sebagai alat transportasi.

‘’Pelabuhan Talang Duku saat ini tidak bisa beroperasi optimal. Kalau sungai Batanghari surut, pasokkan BBM ke Provinsi Jambi menjadi tertanggu begitu juga yang lainnya. Kalau air pasang, pasokkan BBM dan lainnya juga terganggu,’’jelasnya.

Bang Zul mengaku jika Provinsi telah melakukan Memorendum Of Understanding (MoU) dengan pihak pertamina, mengenai pemindahan tangki pertamina ke Muarasabak. ‘’Pertamina setuju untuk membuat tangki pendam di pelabuhan Muarasabak. Dengan begitu, tidak ada lagi permasalahan gangguan pasokan BBM ke Provinsi Jambi,’’kata Bang Zul.

Di bagian lain, Bang Zul mengatakan, Provinsi Jambi telah membangun jalan alternatif untuk mempersingkat waktu menuju pelabuhan Muara Sabak. Salah satunya adalah pembangunan jembatan Batanghari II yang akan diresmikan pada bulan Mei 2009.

‘’Jembatan Batanghari II ini memperpendek waktu tempuh dari Kota Jambi ke pelabuhan Muara Sabak. Bulan Mei 2009, jembatan ini akan diresmikan, begitu juga dengan jalannya,’’tutur Ketua DPW PAN Provinsi Jambi ini.

‘’Pemprov sudah meminta kepada pihak Petro Cina untuk membangun jalan. Dan mereka sudah setuju. Disamping itu, Provinsi Jambi mendapat bantuan dari APBN untuk pembangunan jalan tersebut,’’tambahnya.

Percepatan pembangunan transportasi darat menuju pelabuhan Muarasabak ini lah yang diharapkan Bang Zul diikuti dengan percepatan pembangunan pelabuhan di Muarasabak. ‘’Kira berharap 2010, pelebaran pelabuhan Muarasabak serta fasilitas bongkar muat bisa selesai dibangun oleh pihak PT Pelindo II,’’katanya.

Dibagian lain, pertemuan antara gubernur Jambi dengan jajaran direksi PT Pelindo II, disepakati bahwa pihak PT Pelindo akan melakukan pembangunan pelabuhan Muarasabak menjadi pelabuhan Samudera.

‘’Kita dan pihak Pelindo II telah mendatangani MoU untuk pembangunan pelabuhan Muarasabak,’’ujarnya.

Ditempat yang sama, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha PT Pelindo II, Soepadi SW mengatakan pihak pelindo setuju untuk melakukan pembangunan pelabuhan Muara Sabak menjadi pelabuhan Samudera.

‘’Kita akan menghentikan pembangunan pelabuhan Talang Duku. Dananya akan kita alihkan untuk pembangunan pelabuhan Muarasabak,’’katanya.

Pembangunan pelabuhan Muarasabak ini berdasarkan rencana awal Pelindo II, kata Soepadi dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama dimulai awal tahun 2009 dengan pembangunan perluasan dermaga, pembangunan lapangan penumpukkan dan pengerukkan kolam.

Tahap kedua dimulai tahun 2010 dengan pembangunan gudang seluas lima hektare. Dan tahap ketiga dimulai tahun 2011 dengan pengadaan alat bongkat muat, crane 150 ton.


‘’Kita akan usahakan tahun 2010, pelabuhan Muara Sabak ini bisa berfungsi optimal. Termasuk penyediaan rumah bagi karyawan,’’ungkap Soepadi.

Soepedi mengaku jika pelabuhan Muarasabak memiliki banyak kelebihan dibandingkan pelabuhan Talang Duku. Disamping dekat dengan laut, kapal yang berkapasitas tujuh ribu ton bisa bersandar dipelabuhan tersebut. ‘’Kalau saat ini, hanya kapal berkapasitas empat ribu ton yang bisa bersandar di pelabuhan Talang Duku. Kita sangat mendukung pembangunan pelabuhan Muara Sabak ini,’’katanya.

‘’Hanya saja, kita berharap pihak Pemprov Jambi bisa menyediakan fasilitas seperti telepon, air dan Listrik,’’tambahnya.

Keinginan pihak pelindo II itu langsung disanggupi oleh Gubernur Jambi, Zulkifl Nurdin. ‘’Untuk fasilitas seperti telepon, air dan listrik, sudah kewajiban pihak Pemprov untuk menyediakannya,’’ katanya.

0

Jambi,Tanam Pohon, Pangeran Charles Cium Tanah

Tanam Pohon, Pangeran Charles Cium Tanah
Monday, 03 November 2008
JAMBI - Rangkaian kunjungan Pangeran Charles ke Provinsi Jambi kemarin banyak memberi manfaat terutama kepedulian terhadap restorasi kawasan hutan. Saat berkunjung ke hutan harapan di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari yang didampingi MS Kaban Menteri Kehutanan, Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, Bupati Batanghari Sahirsyah serta Wakil Bupati Sarolangun Cek Indra ini sangat memuji akan kualitas tanah Indonesia.

Bahkan, saat didaulat untuk penanaman pohon bulian di kawasan hutan harapan, ayah Pangeran William dan Harry ini sempat mengambil segenggam tanah dan menciumnya.

”Tanah Indonesia memang bagus,” ujarnya yang disambut tepuk tangan seluruh rombongan.

Tak hanya itu, Pangeran Charles yang datang ke Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah sekitar pukul 11.55 WIB menggunakan pesawat G-NMAK Air Bus Corporate Jetliner (pesawat khusus dari Inggris), tanpa didampingi istrinya Camila ini juga sempat memuji serta menanyakan tentang pohon bulian kepada staf rainforest.

Rini, Forest Planning Officer mengatakan, Pangeran juga menanyakan bagaimana proses pembudidayaan pohon yang keberadaannya terancam punah di Jambi ini.

“Jadi tadi saya jelaskan bagaimana pembibitan dari pohon bulian, cara pembenihan bulian yang juga memiliki khasiat untuk obat,” ungkap Rini.

Tanggapan dari Pangeran Charles ini terbilang luar biasa, pasalnya ia langsung mendengarkan keterangan dari Rini, terkait kualitas pohon bulian yang memang nomor satu kualitasnya ini. Sebelum menuju kantor base camp untuk melihat pekerjaan kantor dan administrasi, selama beberapa menit Pangeran berada di kanor base camp ini.

Terbatasnya akses sejumlah media untuk mengabadikan foto pangeran, membuat kegiatan kunjungan pertama pangeran Charles ini tidak bisa di monitor secara langsung.

Sebelumnya, Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh Pangeran Charles sepenuhnya akan didukung oleh pemerintah Jambi. Sebagai kepala daerah yang wilayahnya mendapat kehormatan dikunjungi oleh Pangeran Charles, baginya apa yang diperjuangan oleh Pangeran Charles sepenuhnya akan ia dukung.

“Kita dari pemerintah Provinsi Jambi mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan oleh Pangeran Charles,” ungkapnya.

Terkait perizinan kawasan hutan ex Asialog yang dijadikan kawasan restorasi di Jambi yang luasnya lebih kurang 49.000 H yang belum juga keluar saat ini. Dengan segala upaya, pihaknya akan mempercepat izin itu keluar. Upayanya selain melakukan koordinasi dengan kabupaten Batanghari dan Sarolangun, beberapa hal terus ia upayakan.

“Secara hukum memang kawasan restorasi yang termasuk dalam wilayah Jambi ini belum berpayung hukum. Makanya saya secepatnya akan melakukan usaha agar percepatan izin ini bisa kita dapatkan,” bebernya.

Tidak berbeda, Menteri Kehutanan MS Kaban mengatakan meski belum memiliki payung hukum yang jelas, namun Departemannya terus mengupayakan agar Restorasi Ekosistem Indonesia PT REKI, segera mendapatkan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu restorasi ekosistem dan hutan alam.

Saat ini, izin usaha ini baru diberikan kepada Palembang seluas 52.170 H. Dari 101.000 secara keseluruhan kawasan restorasi yang terletak di Jambi dan Sumsel ini, luasnya yang berada di Jambi adalah 49.000 Hektar.

“Kawasan ini merupakan pilot project dari restorasi hutan pertama yang ada di indonesia. Ada 10 Provinsi lain yang akan kita jadikan target untuk mengembangkan kawasan yang sama,” ujarnya.

Selain mendatangkan manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat, kawasan Hutan Harapan Rainforest ini diminta Kaban untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaanya.

“Kalau mau jujur, ini merupakan kegiatan buang duit. Tidak ada manfaat secara langsung yang akan didapatkan oleh mereka. Jadi untuk apa kita persulit izin usaha mereka,” jelasnya. Untuk 10 provinsi lain yang akan diajukan, menurut Kaban izinnya ke depan tergantung konsep restorasi yang mereka ajukan.

Sementara itu, pengamanan yang diberlakukan atas kedatangan Pangeran Charles ke Jambi sekitar pukul 11.55 WIB kemarin memang ektra ketat. Terbukti, dibeberapa ruas jalan yang bakal dilewati pangeran Charles menuju Hutan Harapan dijaga ketat aparat. Akibatnya, kemacetan yang kerap kali terjadi jika kedatangan tamu Negara kembali terjadi.

Bahkan, para pengendara yang hendak melewati beberapa jalan yang digunakan Pangeran Charles, seperti dari Bandara hingga Kota Baru terpaksa harus berhenti. Menunggu para rombongan pangeran Charles yang lewat, hingga hampir satu jam.

Pantauan Koran ini, Pangeran Charles dan rombongan tiba di Jambi sekitar pukul 11.55 WIB yang disambut langsung Gubernur Jambi dan Menteri Kehutanan. Setibanya di Bandara langsung menuju Hutan Harapan dengan jalur darat tepatnya lewat Sungai Bahar. Sedangkan Gubernur Jambi dan Menteri Kehutanan menggunakan jalur udara.

Bukan hanya kemacetan yang kerap kali terjadi jika ada kunjungan tamu Negara tapi hal ini tontonan bagi para warga Jambi. Nyatanya, para warga yang berada diruas jalan yang dilewati pangeran Charles seperti jalan dari arah bandara sampai dengan Kota Baru dan Kebun Kopi, berduyun-duyun kejalan untuk melihat orang nomor satu di Inggris tersebut.

0

Jambi Bakal Jadi Kekuatan Ekonomi Baru di Sumatera

Jambi Bakal Jadi Kekuatan Ekonomi Baru di Sumatera

Singapura - Pelatihan investasi yang diberikan kepada staf pemerintah daerah se-provinsi Jambi diharapkan mampu meningkatkan investasi ke Provinsi Jambi dan pada akhirnya dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah. Hal itu disampaikan Koh Tin Fook, Director Technical Cooperation Ministry of Foreign Affairs Singapore pada penutupan Training Investment Management and Promotion pada Rabu ( 22/10/2008 ) di Civil Service College.

Sebelum acara penutupan, para peserta training yang terbagi dalam empat kelompok harus mempresentasikan komoditi unggulan Jambi, yaitu karet (rubber), sawit (oil palm), kayu (wood) dan perikanan (fishery) dalam upaya untuk menarik investor asing ke Provinsi Jambi. Presentasi selama 20 menit untuk setiap komoditi unggulan tersebut merupakan puncak dari training selama 7 hari tersebut dan memiliki nilai lebih karena disampaikan dalam bahasa Inggris dan menguraikan potensi serta policy yang akan dilakukan oleh Pemda Provinsi Jambi untuk menarik penanam modal asing. Sayangnya, tidak seorangpun pejabat Pemda Provinsi Jambi yang datang dan mendengarkan presentasi tersebut

Mengomentari presentasi dari peserta training, Mr. Leon Khor, Associate Trainer of Civil Service College menyarankan Pemda Provinsi Jambi untuk membangun sebuah perusahaan daerah yang dikelola secara professional. Di banyak negara, keberadaan perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah ternyata bisa menjadi faktor penarik masuknya investor. Banyak investor asing yang lebih nyaman bekerjasama dengan perusahaan milik pemerintah. Leon yang juga seorang bisnisman ini menambahkan perlunya penguatan fungsi dan peranan BPMPD untuk menjaring investor dengan menempatkan staf ahli yang memahami betul tentang komoditi unggulan Provinsi Jambi.

Salah seorang peserta, Suhendri S.H. M.Si mengharapkan beberapa point yang dipresentasikan oleh peserta dapat diterapkan segera di Jambi, misalnya tentang pentingnya pelayanan satu pintu dalam hal perizinan bagi investor (one stop service) serta pemberian insentif bagi investor asing yang masuk sebagai penjabaran PP No. 45/2008. Sampai saat ini, belum ada peraturan Pemda Provinsi Jambi yang menetapkan insentif apa yang dapat diberikan untuk investor asing. “Harus ada tindak lanjut. Singapura memberi kita ilmu berharga untuk menarik investor, Jambi harus menerapkannya agar dapat menjadi kekuatan ekonomi baru di Sumatra ” ucapnya.

Secara keseluruhan, peserta training menghargai grant pelatihan yang diberikan oleh Pemerintah Singapura ini. “Namun kita mengharapkan agar semua pelatihan ke luar negeri untuk diorganisir lebih baik lagi. Jangan sampai informasi yang kita terima sebelum berangkat berbeda dengan kenyataan yang kita dapatkan di sini. Hal ini bisa menimbulkan masalah yang cukup mengganggu,” ungkap Yenni Marzulita SIP. M.Si , salah seorang peserta yang berdinas di BAPPEDA Provinsi Jambi.

Pada penutupan pelatihan tersebut, Kepala BPMPD Provinsi Jambi, Dr. Syafri menyerahkan cendera mata khas Jambi untuk Koh Tin Fook sebagai tanda persahabatan kedua wilayah.

(Laporan Kontributor Infojambi Ir. Asnelly Ridha Daulay, M. Nat Res Ecs dari Singapura)

0

20 Staff Pemda Jambi, Training Investasi di Singapura

20 Staff Pemda Jambi, Training Investasi di Singapura

KOTA JAMBI- Sebanyak 20 staf dari berbagai instansi di Provinsi Jambi mengikuti training Investment and promotion training di Civil Service College Singapura. Training ini merupakan grant dari pemerintah singapura untuk mengikat kerjasama yang lebih baik dengan Indonesia, khususnya Jambi yang menjadi tetangga dekat. Training ini akan bnerlangsung selama sepuluh hari.

“Utusan Propinsi Jambi ini, diseleksi secara ketat dari seluruh dinas intansi di lingkungan Pemda Propinsi Jambi dan daerah Tingkat II, terutama pengetahuaan tentang investasi serta cakap berbahasa Inggris,” Kata Kepala Badan Pengembangan Modal dan Promosi Daerah atau BPMPD Provinsi Jambi Dr. M. Syafri M.Si kepada Infojambi.

Menurut Syafri, salah satu tujuannya dari program ini, untuk berbagi pengalaman dengan Pemerintah Singapura dalam menjaring investasi asing.” Kita tahu, Singgapura sebuah Negara kecil, tapi mereka sangat piawai menarik investasi dari seluruh dunia.” Ujar dosen Universitas Jambi ini.

Menurut Mr. Leon Khor, salah seorang facilitator training ini, untuk menarik investor diperlukan kesiapan suatu Negara/kawasan dalam hal produk yang akan dijual, biaya produksi yang bersaing, ketersediaan tenaga kerja dan pasar yang cukup luas serta memiliki pelabuhan yang memadai untuk ekspor barang.

Pemerintah Sinagapura. Tambah Leon Khor memiliki government bodies (badan pemerintah) yang sangat berpengaruh dalam menentukan pembangunan Singapura yaitu Urban Redevelopment Agency (URA) dan Economic Development Board (EDB).

Lembaga URA berfungsi sebagai badan yang menyusun konsep pembangunan Singapura hingga 40 tahun ke depan. Kalau di Indonesia, seperti Bapenas dan Bapeda. Lembaga ini yang merancang semua pembangunan,

Sedangkan Economic Development Board (EDB) berfungsi untuk menjaring investor masuk ke singapura. Fungsi mereka mirip dengan BKPM pusat, yaitu memfasilitasi perizinan dan mempertemukan investor asing dengan perusahaan local. Apabila perizinan selesai, selesai pula peran pemerintah karena urusan selanjutnya berada di tangan company bersangkutan (Company to company business).

Belajar dari pengalaman singapura dalam menjaring investor, ternyata masih banyak yang harus dibenahi oleh Jambi agar dapat dilirik oleh investor asing. Hal yang paling penting untuk dikejar saat ini adalah pembangunan sebuah port/pelabuhan laut untuk mengangkut produk Jambi ke luar. Tanpa port/ pelabuhan, investor akan berpikir panjang karena ongkos produksi menjadi lebih tinggi.

Sistem pendidikan di Jambi secara bertahap harus berubah total. Pendidikan yang berbasis teknologi dan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar. Tanpa kedua hal tersebut, akan sangat sulit bagi Jambi untuk berkompetisi. Kedua hal ini merupakan yang pertama dibenahi oleh Singapura pada tahun 1965, ketika negara ini berpisah dari Konfederasi Malaysia untuk menjadi sebuah negara independent. (Asneli Ridha Daulay Kontributor www.infojambi.com dari Singapura)

0

Bioskop 21 jambi Kian Diminati

Bioskop 21 Kian Diminati
Wednesday, 08 October 2008

JAMBI - Kian hari Bioskop 21 makin manarik perhatian masyarakat, sejak keberadaannya 4 bulan lalu di WTC Batanghari, 21 mampu menyerap pengunjung untuk menghabiskan waktu santai menonton film-film favoritnya.

Seperti sekarang ini, hingga 90 persen kursi bioskop selalu terisi dari jumlah kursi yang ditawarkan yakni 600 kursi. Apalagi dengan momen libur lebaran, menonton di bioskop 21 merupakan tempat favorit. Suasana yang nyaman, aman, bersih, eksklusif makin membuat pengunjung betah dan ingin kembali meonoton di bioskop 21 dengan harga tiket masuk yang sangat terjangkau.

Fanfani, Manager Operasional 21 Jambi mengatakan pelayanan terbaik akan terus diberikan buat pengunjung mulai dari masuk ke cinema 21, pelayanan pembelian tiket yang cepat dan system komputerisasi, café, suasana teater yang sangat mengesankan, ruangan luas dan dingin, layar lebar, soundsystem jelas, membuat pengunjung semakin betah menonoton. Tentunya ketika pengunjung keluar dari cinema akan merasakan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri.

“Film-film nasional akan terus dihadirkan dengan cepat dalam memnuhi kebutuhan masyarakat, apalagi yang memiliki hobi nonoton. Begitu juga dengan film-film internasional selalu yang terbaru, namun terkadang tidak semua film internasional tercover karena terbatas dengan jumlah studio yang ada. Apabila seperti sekarang ini film-film nasional sedang digemari dan bioskop 21 juga akan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap film-film nasional.

Dikatannya lagi, film yang diputar yaitu pertama, Laskar Pelangi yang menceritakan kisah perjuangan hidup dengan jam main, pukul 12.00, 14.30, 17.00, 19.15 dan 21.00 WIB di studio 1, kedua, film Chika tetang drama remaja dengan jam main sama dengan film Laskar Pelangi diputar di studio 2, ketiga, film Suami-Suami Takut Istri di studio 3 pada pukul 12.15, 14.00, 15.45, 17.30, 19.15 dan 21.00 WIB serta film Barbie yang diputar di studio 4 pada pukul 12.30, 14.15, 16.00, 17.45, 19.30 dan 21.15 WIB.

Bagi yang hobi nonton, ataupun hanya ingin melepaskan kelatihan berkerja, maupun hanya untuk mengakrabkan antar saudara, teman special dalam bersantai, pastinya hanya di bioskop 21 di WTC Batanghari.

2

Jambi akan bangun Agro Industrial Park

Jambi akan bangun Agro Industrial Park

Bisnis Indonesia JAMBI:

Pemprov Jambi akan membangun kawasan industri khusus pertanian atau Jambi Agro Industrial Park di daerah Muara Sabak, yang bersebe-lahan dengan pelabuhan samudra.

Wakil Gubernur Provinsi Jambi Antony Z. Abidin men- jelaskan saat ini sedang dibuat master plan rencana tersebut yang dibiayai APBD 2007 sebesar Rpl,4 miliar, dan dipastikan tahun ini selesai. "Pem*prov [Jambi] telah menga-lokasikan lahan sekitar 200 hektare di samping pelabuhan samudra," kata dia kepada Bisnis, kemarin.

Jambi Agro Industrial Park akan menjadi kawasan industri khusus pengolahan produk pertanian pertama serta riset yang akan menghasilkan produk dengan kualitas interna sional untuk pasar global.

Beberapa investor nasional maupun luar negeri saat ini sudah mengatakan minatnya untuk bergabung dalam ka*wasan industri tersebut a.l. Jepang , China, Taiwan, Eropa, Singapura dan Malaysia. Khusus Jepang, kata Anthony, Mei tahun ini akan membangun konstruksi awal pabrik biofuel dengan investasi Rp480 miliar.

Agar proyek itu berjalan mulus, pemerintah provinsi akan mempercepat pengerjaan in-frastuktur pendukung, khususnya penyempurnaan pela*buhan samudra. Saat ini pe*labuhan samudra hanya memiliki satu dermaga, dan di-harapkan pada 2009 sudah berdiri lima dermaga, sehing-ga pada tahun itu pelabuhan itu sudah dapat beroperasi secara normal.

Selain itu juga akan disusul pengerjaan jalan antara Muara Sabak dengan kota Jambi dan dengan daerah lainnya dalam provinsi Jambi. Hal ini untuk mendukung kelancaran arus barang maupun arus orang menuju pelabuhan tersebut.

Langkah itu dimulai dengan mempercepat penyelesaian pembangunan jembatan Ba-tang Hari dua yang akan memperpendek jalur Muara Sabak-Kota Jambi sekaligus pelebaran jalan dari Muara Sabak ke Kota Jambi. "Diha-rapkan, waktu tempuh antara Muara Sabak dan Kota Jambi bisa satu jam. Saat ini masih dua jam," kata dia.

Menurut Anthony, rencana pembangunan Jambi Agro Industrial Park sudah dikomunikasikan dengan pemerintah pusat melalui Mendag dan Menperin untuk mendapat dukungan dan fasilitas.

2

Jadikan Jambi sebagai rantauan (perantau padang)