Minggu, 03 Januari 2010

20 Staff Pemda Jambi, Training Investasi di Singapura

20 Staff Pemda Jambi, Training Investasi di Singapura

KOTA JAMBI- Sebanyak 20 staf dari berbagai instansi di Provinsi Jambi mengikuti training Investment and promotion training di Civil Service College Singapura. Training ini merupakan grant dari pemerintah singapura untuk mengikat kerjasama yang lebih baik dengan Indonesia, khususnya Jambi yang menjadi tetangga dekat. Training ini akan bnerlangsung selama sepuluh hari.

“Utusan Propinsi Jambi ini, diseleksi secara ketat dari seluruh dinas intansi di lingkungan Pemda Propinsi Jambi dan daerah Tingkat II, terutama pengetahuaan tentang investasi serta cakap berbahasa Inggris,” Kata Kepala Badan Pengembangan Modal dan Promosi Daerah atau BPMPD Provinsi Jambi Dr. M. Syafri M.Si kepada Infojambi.

Menurut Syafri, salah satu tujuannya dari program ini, untuk berbagi pengalaman dengan Pemerintah Singapura dalam menjaring investasi asing.” Kita tahu, Singgapura sebuah Negara kecil, tapi mereka sangat piawai menarik investasi dari seluruh dunia.” Ujar dosen Universitas Jambi ini.

Menurut Mr. Leon Khor, salah seorang facilitator training ini, untuk menarik investor diperlukan kesiapan suatu Negara/kawasan dalam hal produk yang akan dijual, biaya produksi yang bersaing, ketersediaan tenaga kerja dan pasar yang cukup luas serta memiliki pelabuhan yang memadai untuk ekspor barang.

Pemerintah Sinagapura. Tambah Leon Khor memiliki government bodies (badan pemerintah) yang sangat berpengaruh dalam menentukan pembangunan Singapura yaitu Urban Redevelopment Agency (URA) dan Economic Development Board (EDB).

Lembaga URA berfungsi sebagai badan yang menyusun konsep pembangunan Singapura hingga 40 tahun ke depan. Kalau di Indonesia, seperti Bapenas dan Bapeda. Lembaga ini yang merancang semua pembangunan,

Sedangkan Economic Development Board (EDB) berfungsi untuk menjaring investor masuk ke singapura. Fungsi mereka mirip dengan BKPM pusat, yaitu memfasilitasi perizinan dan mempertemukan investor asing dengan perusahaan local. Apabila perizinan selesai, selesai pula peran pemerintah karena urusan selanjutnya berada di tangan company bersangkutan (Company to company business).

Belajar dari pengalaman singapura dalam menjaring investor, ternyata masih banyak yang harus dibenahi oleh Jambi agar dapat dilirik oleh investor asing. Hal yang paling penting untuk dikejar saat ini adalah pembangunan sebuah port/pelabuhan laut untuk mengangkut produk Jambi ke luar. Tanpa port/ pelabuhan, investor akan berpikir panjang karena ongkos produksi menjadi lebih tinggi.

Sistem pendidikan di Jambi secara bertahap harus berubah total. Pendidikan yang berbasis teknologi dan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar. Tanpa kedua hal tersebut, akan sangat sulit bagi Jambi untuk berkompetisi. Kedua hal ini merupakan yang pertama dibenahi oleh Singapura pada tahun 1965, ketika negara ini berpisah dari Konfederasi Malaysia untuk menjadi sebuah negara independent. (Asneli Ridha Daulay Kontributor www.infojambi.com dari Singapura)

0 komentar:

Posting Komentar